REVIEW ARTIKEL: KARAKTERISTI DAUN ALAMANDA

  • Tajram Tajram Umi
Keywords: Daun Alamanda, Allamanda cathartica

Abstract

Alamanda (Allamanda cathartica L) merupakan salah satu genus dari  famili Apocynaceae yang berasal dari Brazil di Amerika Selatan. Famili ini terdiri dari sekitar 1000 spesies yang tergolong dalam 75 genus yang tersebar didaerah tropika. Tanaman allamanda ini ditemukan di wilayah dengan ketinggian 10-850 m diatas permukaan laut. Secara alamiah, alamanda  tergolong tumbuhan perambat dengan tinggi dapat mencapai  6 m, berbuku-buku, bercabang dan bergetah di mana tumbuhan alamanda di indonesia  banyak di gunakan sebagai obat secara turun temurun  . Tujuan review artikel ini untuk mengetahui karakterisasi dan penetapan kadar pada daun alamanda sebagai obat tradisional , metode yang digunakan adalah metode riview jurnal yang di ambil 10 tahun belakang , di mana pada daun alamanda  memiliki metabolit sekunder seperti flavonoid , steroid tanin dan saponin , maka dari itu alamanda banyak memiliki khasiat seperti, obat sembelit, demam, bisul, kurap

 

Kata kunci: Daun Alamanda; karakteristik; Allamanda cathartica L

References

Arundhina, E. (2014). Activity Of Ethanolic Extract From Allamanda Leaf (Allamanda cathartica L.) As Antifungal Against Candida albicans And Pityrosporum ovale IN VITRO. Jurnal Teknobiologi, 1(5), 1–15.
[2] Arundhina, E., Soegihardjo, C. J., & Sidharta, B. B. R. (2015). Aktivitas ekstrak etanol daun Alamanda ( Allamanda cathartica L .) sebagai anti jamur terhadap Candida albicans dan Pityrosporum ovale. Jurnal Ilmu Farmasi, 2006, 1–15.
[3] Azizah R.R. (2016). Uji Fitokimia Tumbuhan Annona Squamosa L. Laporan Praktikum Kimia Organik II. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Padjajaran.
[4] Eka Kusuma, A. (2022). PENGARUH JUMLAH PELARUT TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr). SITAWA : Jurnal Farmasi Sains Dan Obat Tradisional, 1(2), 125–135. https://doi.org/10.62018/sitawa.v1i2.22
[5] Handayani, I. S., Tampubolon, B., Subrata, A., Pujaningsih, R., & Widiyanto, W. (2014). Evaluasi Organoleptik Multinutrien Blok yang dibuat dengan Menggunakan Metode Dingin pada Perbedaan Aras Molases. Jurnal Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan, 17(3), 64–68. https://doi.org/10.29244/jintp.17.3.64-68
[6] Rahayu, P., Rofieq, A., & Muizzudin. (2015). Perbedaan Anatomi Jaringan Stomata Berbagai Daun Genus Allamanda. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi, 686–693.
[7] Kusuma, A. E., & Aprileili, D. A. (2022). Pengaruh Jumlah Pelarut Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Katuk ( Sauropus androgynus L. Merr). Jurnal Farmasi Sains Dan Obat Tradisional, 125–135.
[8] Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta: Kemenkes RI; 2015.
Published
2024-09-25
Section
Articles