analisis kadar analisis kadar senyawa tanin pada teh daun tanaman kakao (theobroma cacao L.) secara spektrofotometri UV-Vis

  • nurrizky afiah arifin universitas muslim indonesia
  • Asriani Suhaenah Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan
  • St. Maryam Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan
Kata Kunci: Daun kakao, Sediaan Teh, Tanin, Spektrofotometri UV-Vis

Abstrak

Daun kakao (Theobroma cacao L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, saponin, tanin, theobromine, kafein, antosianin, leucoantosianin dan katekol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar senyawa tanin yang terkandung pada sediaan teh daun tanaman kakao (Theobroma cacao L.) berdasarkan perbandingan tempat tumbuh yaitu Wajo, Jeneponto dan Malino. Penelitian dilakukan secara kualitatif menggunakan pereaksi basah dan secara kuantitatif menggunakan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil uji kualitatif pereaksi FeCl3 1% menghasilkan larutan berwarna hijau kehitaman, pada uji gelatin menghasilkan adanya endapan , sedangkan pada pereaksi kalium ferrisianida dan ammonia menghasilkan warna cokelat tua, dari hasil tersebut menyatakan bahwa the daun kakao mengandung senyawa Tanin, untuk uji kuantitatif diukur menggunakan spektrofotomtri UV-Vis pada Panjang gelombang maks 772 nm dengan pembanding yaitu asam galat. Hasil yang diperoleh untuk daerah wajo 1,618mgGAE/g, jeneponto 2,334mgGAE/g, dan malino 1,030mgGAE/g, berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan teh daun kakao mengandung senyawa tannin dan kadar tertinggi pada daerah jeneponto.

Referensi

Mandhaki, N., Huda, C., & Putri, A. E. (2021). Aktivitas Antibakteri Fraksi Daun Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(2), 188–193. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i2.269
Hasanah, M., Amaliani, S., & Rikmasari, Y. 2017. 'Analisis Antioksidan dari Berbagai Fraksi Daun Cokelat (Theobroma cacao L.)'. Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2(1): 33–40.
Nawir, I., Anna, C., Afifah, N., Sulandjari, S., & Handajani, S. 2021. 'Pemanfaatan daun kersen ( Muntingia calabura L . )* Menjadi teh herbal'. Jurnal Tata Boga, 10(1): 1–11.
Pratama, M., Razak, R., & Rosalina, V. S. 2019. 'Analisis kadar tanin total ekstra etanol bunga cengkeh (Syzygium aromaticum L.) menggunakan metode spektorofotometri UV- VIS'. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 6(2): 368–373.
Farhanandi, B. W., & Indah, N. K. (2022). Karakteristik Morfologi dan Anatomi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) yang Tumbuh pada Ketinggian Berbeda. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 11(2), 310–325.
Hadiyanti, N., Supriyadi, S., & Pardono, P. (2018). Keragaman Beberapa Tumbuhan Ciplukan (Physalis spp.) Di Lereng Gunung Kelud, Jawa Timur. Berita Biologi, 17(2).
Supriyanto, S., Darmadji, P., & Susanti, I. 2015. 'Studi pembuatan teh daun tanaman kakao (Theobroma cacao L.) sebagai minuman penyegar (Production of Tea from Cocoa Leaves (Theobroma cacao L) as Refreshment Beverage)'. Jurnal Agritech, 34(04): 422.
Desinta, Tirtawijaya., 2015. Penentuan jenis tanin secara kualitatif dan penetapan kadar tanin dari kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) secara permanganometri. Jurnal ilmiah mahasiswa universitas surabaya 4(1) : 3.
Nofita, D. and Dewangga, R. (2022) ‘Optimasi Perbandingan Pelarut Etanol Air Terhadap Kadar Tanin pada Daun Matoa (Pometia pinnata J.R & G. Forst) Secara Spektrofotometri’, Chimica et Natura Acta, 9(3), pp. 102–106.
Sari, I. P., Abidin, Z., & Maryam, S. (2020). Analisis Kadar Fenolik Fraksi Etil Asetat Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala)(Lam.) de Wit)Secara Spektrofotometri UV- Vis. As-Syifaa Jurnal Farmasi, 12(2) 136-143.
Aminah A, Tomayahu N, Abidin Z. Penetapan kadar flavanoid total ekstra etanol kulit blah alpukat (persea americana Mill.) dengan metode spektrofotometri UV-Vis.J Fitofarmaka Indones. 2017;4(2):226–30.
Diterbitkan
2024-10-31
Bagian
Articles